Skip ke Konten

CERIA EDISI 1 - NOVEMBER 2024

Aice Group Meneruskan Semangat Sumpah Pemuda


💡

28 Oktober 1928 di halaman depan Gedung IC, Jl. Kramat 106, Jakarta. Tampak duduk dari kiri ke kanan antara lain (Prof.) Mr. Sunario, (Dr.) Sumarsono, (Dr.) Sapuan Saatrosatomo, (Dr.) Zakar, Antapermana, (Prof. Drs.) Moh. Sigit, (Dr.) Muljotarun, Mardani, Suprodjo, (Dr.) Siwy, (Dr.) Sudjito, (Dr.) Maluhollo. Berdiri dari kiri ke kanan antara lain (Prof. Mr.) Muh. Yamin, (Dr.) Suwondo (Tasikmalaya), (Prof. Dr.) Abu Hanafiah, Amilius, (Dr.) Mursito, (Mr.) Tamzil, (Dr.) Suparto, (Dr.) Malzar, (Dr.) M. Agus, (Mr.) Zainal Abidin, Sugito, (Dr.) H. Moh. Mahjudin, (Dr.) Santoso, Adang Kadarusman, (Dr.) Sulaiman, Siregar, (Prof. Dr.) Sudiono Pusponegoro, (Dr.) Suhardi Hardjolukito, (Dr.) Pangaribuan Siregar dan lain-lain. 

Pada 28 Oktober 1928, para pemuda dari berbagai daerah dan suku di Indonesia berkumpul untuk menyuarakan satu tekad: satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa. Mereka berikrar untuk mempersatukan Indonesia, walaupun saat itu masih di bawah penjajahan. Dengan latar belakang perbedaan bahasa, budaya, hingga adat, mereka menunjukkan bahwa perbedaan bukan halangan untuk bersatu. Yang keren, sumpah mereka jadi salah satu tonggak penting menuju kemerdekaan. Makna Sumpah Pemuda untuk generasi sekarang, terutama dalam kehidupan profesional di Aice Group dapat menjadi inspirasi dalam banyak aspek, mengingat Aice Group sebagai perusahaan multinasional memiliki personil dengan latar belakang budaya yang beragam dan visi untuk memberikan produk berkualitas, inovatif, enak dan trendi bagi semua orang.

 Berikut ini beberapa poin penting yang bisa diambil dari semangat Sumpah Pemuda:


Semangat Persatuan dalam Keragaman:


Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya persatuan di tengah perbedaan. Di Aice Group, hal ini bisa diterapkan dengan membangun sinergi antara karyawan dari berbagai latar belakang budaya, bahasa, dan keahlian. Semua karyawan bisa melihat diri mereka sebagai bagian dari “satu tim” yang memiliki tujuan bersama, yaitu memberikan produk terbaik kepada konsumen.

Komitmen Terhadap Tujuan Bersama:

Para pemuda 1928 berikrar untuk menciptakan Indonesia yang satu, meski mereka berasal dari berbagai daerah dan memiliki perbedaan besar. Di Aice, hal ini bisa diterjemahkan sebagai komitmen penuh dari setiap karyawan untuk mendukung visi dan misi perusahaan. Setiap anggota tim, dari berbagai departemen dan tingkatan, bisa bekerja sama dengan semangat menuju tujuan yang sama

Inovasi dan Semangat Muda: 

Seperti para pemuda di tahun 1928 yang berani memulai sesuatu yang baru, di Aice, ini bisa diwujudkan melalui keberanian dalam berinovasi, mencari ide-ide kreatif, dan menghadirkan produk-produk baru yang sesuai dengan tren dan kebutuhan konsumen. Semangat pemuda menginspirasi untuk selalu mencari terobosan yang relevan dan bermanfaat.

Integritas dan Dedikasi: 

Sumpah Pemuda juga merupakan contoh dedikasi yang kuat untuk kepentingan bersama. Di Aice Group, ini bisa diartikan sebagai komitmen dalam menjaga kualitas produk dan layanan, etika kerja yang tinggi, serta dedikasi penuh terhadap kepuasan pelanggan. Integritas ini akan memperkuat reputasi perusahaan dan menumbuhkan rasa saling percaya di antara karyawan dan konsumen. 

Budaya Kerja yang Inklusif dan Menghargai Keberagaman: 

Di lingkungan yang beragam, Aice bisa mengambil inspirasi dari Sumpah Pemuda untuk membangun budaya kerja yang inklusif, di mana setiap individu, terlepas dari latar belakang, memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan berkembang. Hal ini akan menciptakan iklim kerja yang positif dan memperkuat hubungan di antara karyawan.

Dengan meneladani nilai-nilai Sumpah Pemuda, Aice Group dapat terus membangun lingkungan kerja yang harmonis, dinamis, dan inovatif, di mana setiap karyawan merasa menjadi bagian dari satu tujuan bersama untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan dan konsumen. [ST]

Perjuangan Bersama Merebut SMK3 


Fire Drill - 2024

💡

Dokumentasi training Fire Drill 2024, PT Alpen Food Industry

Pagi belum juga merekah sempurna ketika Retno Wulandari, atau yang akrab dipanggil Wulan, sudah beranjak dari tempat tidur. Pagi itu, seperti biasa, hanya segelas air putih hangat yang menjadi teman setianya sebelum memulai segudang aktivitas. Selepas salat subuh, Wulan dengan lincah memeriksa wadah bumbu dan bahan makanan, memastikan semuanya cukup untuk menyiapkan sarapan sehat bagi keluarga kecilnya. 

"Setiap menit berharga," pikirnya. Tak ada waktu untuk bersantai, setiap detik baginya adalah kesempatan untuk mencurahkan cinta pada suami dan anaknya. Setiap pagi, ia harus menyiapkan pakaian, mencuci piring kotor sisa semalam, membuat sarapan, membereskan rumah, dan memandikan anak. Wulan menjalani semua ini dengan senyum. Meski kesibukan seolah tak ada habisnya, wajahnya selalu memancarkan semangat.

 

Pukul 06.45, semua anggota keluarga pun bersiap meninggalkan rumah. Ada rasa berat di hatinya ketika harus menitipkan anaknya di daycare. Namun, ia sadar ini adalah pilihan terbaik, demi kelangsungan mimpi dan kebahagiaan mereka.

 

“Ya berat sih ninggalin anak di daycare, tapi ini buat kebaikan bersama,” ucapnya sambil menenangkan hati. Untungnya, anaknya mulai mengerti dan justru bersemangat bermain bersama teman-temannya di daycare.

Sejak bergabung di Pabrik Alpen pada 18 Maret 2019, Wulan dikenal karena ketekunannya yang luar biasa. Sebagai satu-satunya staf K3 saat itu, tanggung jawabnya sangat besar. Ia diminta membangun sistem K3 dari nol untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi semua orang.

Tak butuh waktu lama bagi perusahaan untuk menyadari kegigihannya. Pada tahun pertama, Wulan dipercaya memimpin proyek Medical Check Up (MCU) tahunan. MCU adalah wujud nyata dari kepedulian perusahaan terhadap kesehatan para karyawan. "Wis… seneng buanget dipercaya buat MCU tahunan," kenangnya dengan mata berbinar

Tugas terbesarnya datang saat ia diberi mandat untuk mengembangkan Sistem Manajemen K3 (SMK3). Ini bukan pekerjaan mudah. Dari perencanaan hingga pelaksanaan, ia berjuang bersama seluruh anggota tim untuk memastikan setiap detail berjalan sesuai rencana. Mulai dari perbaikan area kerja, pengadaan dokumen pendukung, hingga persiapan audit.

Pabrik Alpen akhirnya berhasil memperoleh sertifikasi SMK3 dengan skor luar biasa, 90,36%.

Tugas pokok Wulan adalah untuk memastikan peralatan keselamatan berfungsi dengan baik. Tugas ini dilakukannya dengan penuh cinta dan tanggung jawab, seperti ia ingin memastikan bahwa setiap karyawan harus pulang dalam keadaan aman, sama seperti ia ingin selalu pulang dengan selamat untuk keluarganya.

Bagi Wulan, waktu adalah pedang—harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kebaikan. Di tengah kesibukan dan tantangan, ia mengukir kisah hidup yang penuh ketulusan dan dedikasi, menjadi teladan bagi banyak orang tentang keteguhan seorang ibu yang mengabdi tanpa henti, baik untuk keluarga maupun untuk perusahaan. [AHA]

Digubah dari naskah peserta 2024 Speech Competition, Retno Wulan



Tumbuh Bersama Saling Mendukung


💡

Deasy (baju putih paling kanan) bersama rekan ASI di acara HUTRI - 202

Namanya Deasy Leorenza. Bagi yang lain, Deasy bukan sekadar rekan kerja, dia adalah sosok yang tak kenal lelah, yang selalu hadir dengan ketulusan dan semangat yang luar biasa. Dari awal bergabung di Aice di tahun 2021, di kala pabrik baru saja berdiri, Deasy sudah menunjukkan dedikasi yang begitu kuat. Dia memulai dari awal, saat lingkungan kerja masih jauh dari nyaman. Pabrik penuh debu, genangan air di sana-sini, tapi Deasy tak pernah mundur. Hari demi hari, bersama rekan-rekannya bahu-membahu membersihkan lantai, mengangkat bahan-bahan yang masih berserakan, dan ikut memastikan bahwa pabrik ini siap beroperasi. Melihatnya saat itu, rekan kerjanya tahu bahwa ia bukan hanya bekerja, tapi ia benar-benar memberi hati pada tempat ini.

Di tahun kedua, ketika ia mulai memahami pekerjaannya lebih dalam, Deasy bertransformasi menjadi seseorang yang lebih matang dan percaya diri. Ia menghadapi setiap masalah dengan kepala tegak, bahkan jika itu berarti harus mengakui kesalahan. "Setiap kesalahan adalah pelajaran," katanya. Melihat Deasy, kita belajar untuk tidak takut mencoba, meskipun risiko salah itu ada. 

Pada satu titik, Deasy diberi kepercayaan untuk memimpin tim. Betapa besar tanggung jawab itu, tetapi Deasy menyambutnya dengan sepenuh hati. Ia bukan sekadar memberi perintah, tapi ia mendengarkan, mengayomi, dan menciptakan lingkungan di mana anggota timnya bisa berkembang bersama. Mereka sering melihatnya tetap berada di tempat kerja hingga larut malam, bukan hanya untuk menyelesaikan tugasnya sendiri, tapi memastikan bahwa anggota timnya pun bisa menyelesaikan tugas dengan baik. Ia selalu memberikan dukungan, baik dalam bentuk saran, semangat, atau sekadar senyum yang menenangkan.

Kini, setelah tiga tahun bersama, Deasy telah menjadi sosok yang sangat berharga bagi teman-temannya. Dia bukan hanya rekan kerja; dia sudah seperti keluarga. Bagi Deasy, Aice adalah rumah yang ia bangun dengan penuh cinta dan ketulusan. Rekan-rekan kerjanya sering merasa terinspirasi oleh ketulusan dan kerja kerasnya, dan setiap kali ada tantangan, mereka ingat bagaimana Deasy menghadapinya dengan senyum dan hati yang kuat.

Dalam diam, kita semua tahu bahwa Aice Sumatra tidak akan sama tanpa Deasy. Ia adalah alasan mengapa tempat ini terasa hangat, penuh semangat, dan selalu berkesan. Melalui dirinya, kita belajar bahwa tumbuh bersama, saling mendukung, dan tak pernah menyerah adalah hal yang paling berharga. Terima kasih, Deasy, karena telah menjadi inspirasi bagi kami. Kami akan selalu bersamamu, melangkah maju dan menebarkan senyum bersama Aice, hingga ke masa depan. [AHA]

Digubah dari naskah peserta 2024 Speech Competition, Deasy Leorenza



Menjaga Aice lewat Lensa Mikroskop Laboratorium 


💡

Ummul (tengah) bersama tim laboratorium Jatim - 2024 

Namanya Ummul Baroroh. Biasa teman dekat memanggilnya Mba Ummul. Di mata teman-temannya, Ummul adalah sosok yang tak kenal lelah, selalu siap memberikan yang terbaik, bahkan saat sebagian besar dari teman-temannya masih ragu.

Pertama kali Ummul bergabung dengan Aice pada Maret 2018 sebagai Staf Analis Laboratorium, ia langsung terlihat paling bersemangat dan serius dalam bekerja. Walau baru saja lulus dari studi di Ilmu dan Teknologi Pangan, ia langsung beradaptasi dan menunjukkan dedikasi yang luar biasa.

Kala itu pabrik Aice di Jatim baru dalam tahap pembangunan. Tanah basah, genangan air, dan debu menjadi pemandangan sehari-hari. Ummul bersama kawan-kawannya, yang awalnya kaget, dengan cepat menyingsingkan lengan baju, bergotong-royong menyapu debu, merapikan lantai, mengangkat batu bata, dan memastikan setiap sudut menjadi ruang yang lebih rapi. Setiap hari, dia hadir dengan senyum dan energi yang tak pernah surut. Tidak ada pekerjaan yang terlalu berat baginya.

Momen saat ia dan rekan setimnya bersama-sama mencicipi es krim pertama “Aice Chocolate Stick” menjadi bukti manis dari kerja kerasnya, dan bagi Ummul, itu menjadi motivasi terbesarnya.

Tahun 2023 membawa kesempatan baru bagi Ummul, yang dipercaya sebagai Staf Purchasing Laboratorium. Meski bidang ini jauh dari pengalaman sebelumnya, ia dengan cepat beradaptasi, membangun relasi dengan para supplier, dan mempelajari strategi pengadaan.

Di tahun yang sama, Ummul mendapat kepercayaan lebih besar, kali ini sebagai Quality Laboratory Supervisor untuk dua pabrik sekaligus. Ini bukan sekadar kenaikan jabatan baginya; ini adalah bukti betapa ia telah menjadi sosok yang tidak tergantikan, tulus memperjuangkan kualitas produk dan nilai brand Aice. “Ya berat sih mas, tapi ya harus semangat dijalani. Waktu itu, saya yakin aja sama penilaian manager saya kalau saya sebenarnya mampu,” ujarnya.

Melihat perjalanan Ummul selama enam tahun di Aice, rekan-rekannya pun merasa bangga. Ia bukan hanya dikenal sebagai pekerja keras, tapi juga seorang inspirator. Di tengah kesibukan, Ummul tak pernah lupa mengangkat semangat rekan-rekannya, berbagi tawa, dan mengingatkan bahwa setiap hari di sini adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Baginya, Aice bukan hanya sekadar pekerjaan, tapi rumah kedua.

“Bagi kami, Ummul adalah alasan mengapa Aice terasa hangat dan membahagiakan, seperti sebuah keluarga,” ujar Devi, HR Training Officer Aice Jatim.

Bersama Ummul, kita yakin Aice akan terus berkembang, memberi senyum kepada lebih banyak orang di Indonesia, dan bahkan di dunia. [AHA]

Digubah dari naskah peserta 2024 Speech Competition, Ummul Baroroh

Unduh Versi PDF